Friday, May 10, 2013

Stop Girl~ I Just Can't Stop Loving You Part 2






Author: Mirz Jayanti

Main Cast:
Shin Dongho as Dongho
Kim Hyehoon(Ulzzang) as Hyehoon
Lee Kiseop as Kiseop
Tiffany Hwang as Fany
Taeyeon as Taeyeon
Kevin Woo as Kevin

Other Cast:
Leeteuk as Appa Fany
Eunhyuk as Appa Kiseop
Yeo Hoon Min as Hoon

Genre: Romantic
Typo: 3 Part-Long-
 " BUDAYAKAN UNTUK TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA FANFICTIONER ^^ JADILAH READER YANG BAIK , TRIMS."

Preview part sebelumnya
''Sebenarnya apa yang terjadi?'' ~Hyehoon

''Berapa line mu? Aku tahun 94, Shin Dongho, panggil aku Dongho.''~Dongho

''Baiklah Dongho, tapi apa itu tidak keterlaluan? Menurutku itu terlalu..''~Hyehoon

''Oppa, aku mohon tetaplah tinggal disini. Aku tak tahu apa alasanmu berkata seperti itu. Tapi aku mohon jangan pergi, aku.. Aku tak bisa jika harus kehilanganmu Oppa.''~Hyehoon

''Hye-ah , aku bisa merasakan betapa sakitnya relung hatimu.. Sebenarnya aku tak sanggup melihatmu menangis seperti itu, aku ingin memeluk mu erat dan tak melepaskanmu. Hatiku perih saat mengucapkan kata-kata itu, tapi aku tak bisa memilihmu , keputusan ini adalah yang terbaik untuk kita , Hye-ah''~Kiseop

''Dongho-ah.. Aku tahu kamu cuman pura-pura kan? Gadis itu bukan yeojachingumu kan?''~Fany

''Aniya, dia memang yeojachinguku. Dan aku sangat menyukainya.''~Dongho

''Kenapa ia lakukan itu padaku?'' ~Hyehoon

Preview end-
Dongho pov

''Kenapa ia lakukan itu padaku?''
 
gumamnya, tiba-tiba saja ia menangis didepanku. Entah aku begitu terkejut saat melihatnya menangis. Tapi aku tak ingin bertanya-tanya padanya, melihatnya seperti ini begitu menyedihkan dan membuatku ikut sedih akan dirinya.

Aku hanya menepuk bahunya, membuat ia lebih tenang.

{~Skip}

''Ini siapa?'' kulihat foto Hyehoon bersama seorang gadis mungkin lebih tua darinya.

''Itu Eonniku.. Kim Taeyeon'' jawabnya dari dapur rumahnya ini.

Jadi dia punya saudari, mereka sangat mirip.
''Kyeopta'' gumamku saat aku masih menatap foto itu.

''Kenapa dongho?'' sahut hyehoon.
Omo! Apa dia mendengarku?

''Ahh... Aniya..!'' jawabku sedikit mengeraskan volume suaraku.
Kuberjalan pelan disekitar etalase di ruang tamu ini, sambil melihat-lihat foto-foto Hyehoon. Dan aku pun menghentikan langkahku saat melihat foto seorang laki-laki ya, yang barusan saja aku kenal, Kiseop kalau tak salah itu namanya , bersama Hyehoon dengan mesra merangkul Hyehoon dan tersenyum bahagia. Apa mereka sepasang kekasih? Tapi kenapa tadi Kiseop bersama Tiffany?

''Ini..'' sahut Hyehoon tiba-tiba saja ia sudah berada disamping , sambil menyodorkan segelas jus.

''Dia.. Apa dia namjachingumu?'' ucapku , sambil mengambil gelas jus itu, dan menunjuk fotonya bersama Kiseop.

''Iya.. Ahh aniya'' jawabnya dengan gugup

''Apa kalian berpisah?'' kutanya ia lebih lembut agar tak menyinggung perasaannya, tapi kini kulihat wajahnya mulai murung.

Ia tak menjawabku dan malah memandang foto itu dengan tatapan yang begitu oh my.. Begitu menyedihkan. Matanya mulai berair dan aku rasa ia menahan air matanya. Ia pun sedikit mengusap matanya dan tersenyum melihat ke arahku kemudian.

~Skip

''Aww.. appo(sakit)!'' keluhku menahan perih , saat Hyehoon mengobati memar dipipi kiri ku.

''Stt! Jangan berisik.. Itu akan membuat memarmu terasa sakit.'' tegasnya dengan tatapan yang tajam padaku. Aigoo ia menyeramkan sekali.. Aku hanya bisa mengikuti perintahnya, dan menunggu ia selesai mengobatiku.

Sesekali kulihat wajahnya.
Mungkin aku terlalu memaksanya untuk berpura-pura menjadi yeojachingu ku.

''Apa kamu tak apa-apa?'' kulontarkan pertanyaan itu, aku hanya ingin memastikan keadaannya.

''Apanya? Aku tak apa-apa Dongho. Jjah! Sudah.. '' jawabnya ditambah juga senyuman yang manis muncul diwajahnya. Ia hendak berdiri dari sini, tapi aku menahan tangannya dan entah apa yang sedang kulakukan tapi kusadari , aku menarik Hyehoon ke dalam pelukanku.

''Dongho-ah.. Ada apa?'' tanya Hyehoon padaku dengan nada yang begitu terkejut.

''Jangan lagi menangis didepanku, itu membuat hatiku perih, dan sedih ketika melihatmu seperti itu.''

Dongho pov end

Hyehoon pov

''Jangan lagi menangis didepanku, itu membuat hatiku perih dan sedih ketika melihatmu seperti itu.'' ujar Dongho padaku sembari mengeratkan pelukkan.

Aku hanya terdiam, dan aku tak tahu, dengan spontan tanganku memeluk pinggangnya, dan kepalaku bersandar di dada bidangnya itu. Begitu hangat kurasakan dalam pelukkannya. Dongho juga mengelus rambut panjangku dengan lembut. Begitu nyama
n saat berada didekatnya. Ingatanku pada Kiseop Oppa pun seakan hilang, dan kosong. Ahh aniya, lebih tepatnya Lee Kiseop-ssi.

''Jika kamu ingin menangis, menangislah dalam pelukku. Itu akan membuatku dan kamu lebih nyaman. Aku tak melihatmu menangis, dan aku juga akan menghiburmu agar tak terus menangis. Arraseo?'' lanjutnya lagi membuatku bibir dan mataku tersenyum.

''Apa kamu sedang mangajariku? Aku takkan mungkin menangis lagi Dongho-ah..'' ucapku melepaskan tanganku dan melihat ke arahnya.

''Aniyaa.. Tapi jika begitu baguslah.. Hehe..'' jawabnya sambil tertawa kecil. Aigoo.. Wajahnya begitu imut saat tertawa seperti itu.

''My all.. You're the reason for me baby..'' dering ponselku tiba-tiba.#myreason-kevin

Sebuah pesan dari Kiseop, aku ingin membukanya tapi Dongho mengambil ponselku dan..

''Appaku mengundangmu datang ke pesta ulang tahunnya besok dirumah ku. Tapi sebelumnya cari dan temui aku.'' ia membaca pesan itu dengan suara yang cukup keras. Kenapa Kiseop ingin aku menemuinya? Tapi apa Appa Kiseop belum tahu jika kita sudah berpisah? Mengapa beliau mengundangku?

''Sebenarnya apa yang terjadi? Kamu bilang dia bukan namjachingu mu tapi kenapa Appanya mengundangmu? Ia juga ingin kamu menemuinya.'' sahut Dongho membuyarkan lamunanku.

''Dia pernah menjadi namjaching ku, dan aku juga pernah sekali bertemu dengan Appa Kiseop. Kita sudah setahun berpacaran, dan.. '' aku tak kuat untuk menceritakan semuanya pada Dongho. Tapi mungkin hanya dia teman yang bisa mengerti tentangku.

''Dan dia memutuskanmu? Benarkan itu?'' tanya Dongho dengan wajahnya yang begitu penasaran.

''Umm..'' aku hanya bisa menjawabnya dengan anggukan kecil. Dan terus menundukkan kepalaku.

''Apa kamu masih mencintainya?'' tiba-tiba Dongho bertanya padaku seperti itu. Tangan kanannya menyentuh daguku dan mengangkatnya sampai kini aku benar-benar jelas melihat wajahnya.

''Itulah yang kurasakan. Aku tak bisa melupakannya, tapi ia sangat ingin melupakanku. Sangat perih lebih dari sakit. Walau saat kulihat tatapan matanya padaku seakan akan berbicara merindukanku dan tak ingin pergi dariku. Aku juga masih belum tahu apa alasannya mengakhiri hubungan ku dengannya.'' jelasku dan kemudian memejamkan mataku.
Mungkin mengeluarkan semua apa yang kini kurasa akan membuatku lebih baik daripada menyimpannya.

''Aku akan membuatmu melupakannya..'' ujar Dongho. Dongho berdiri dan kemudiana mengulurkan tangan kanannya padaku.

''Mau kemana?'' tanyaku heran.

''Aku kan sudah bilang , aku akan membuatmu melupakan Kiseop. Ikuti saja aku..'' selalu saja dia seperti itu, melakukan hal yang tak pernah kuketahui sebelumnya. Hehe.. Dasar namja kecil!

''Baiklah..'' Akupun menggenggam tangannya dan berdiri dihadapannya.

Hyehoon pov end

Author pov

''Nunna..'' panggil Kevin pada seorang yang tengah berjalan melewati rumahnya.

Kevin berlari kecil keluar dari pagar rumahnya sambil membawa sebuah kotak kado berukuran sedang.
Ia pun tersenyum manis saat berada didepan orang itu.

Orang itu terlihat bingung, dan..

''Ada apa kevin?'' tanyanya sambil memperhatikan kotak yang dibawa Kevin.

''Ini untukmu.. Aku mohon terimalah..'' ucap Kevin gugup.

''Untukku? Apa ini?'' orang itu tampak lebih bingung dan heran saat menerima kotak itu dari Kevin.

''Iya ini untuk Taeyeon Nunna.. Ini sebagai tanda ucapan terimakasihku, karna udah jadi guru private menyanyi ku. Hehe.. Itu hadiah dari Eomma dan aku. Thank you very much.'' jelas Kevin sambil membungkukkan 90 derajat badannya pada Taeyeon.

''Ahh.. Iya Kevin, terimakasih atas hadiahnya. Apa aku boleh buka hadiah ini sekarang?'' Taeyeon membuka pita yang menghiasi kotak hadiah tersebut, tapi tiba-tiba saja tangan Kevin menahannya, dan mereka saling memandang satu sama lain.

''Ahh.. Jangan Nunna, lebih baik nunna buka saja dirumah nae '' ucap Kevin, dengan cepat ia melepaskan tangannya. Tampak wajahnya memerah, dan ia pun menundukkan wajahnya agar tak terlihat oleh Taeyeon.

''Geure? Baiklah..'' jawab Taeyeon, tersenyum manis melihat tingkah Kevin.

Dilain tempat...

''Yakk.. Dongho-ah.. Dimana ini?'' teriak Hyehoon pada Dongho. Mata Hyehoon ditutupi oleh kedua telapak tangan Dongho. Dongho tersenyum saat mendengar Hyehoon yang begitu penasarannya.

''Sekarang, duduk disini'' ucap Dongho menuntun Hyehoon duduk disebuah ayunan.

''Jjah..!'' seru Dongho membuka tangannya.

''Dongho-ah.. Ini.. Ini..'' Hyehoon begitu terkejut dan takjub melihat pemandangan yang ada didepannya kini.

''Indah? Apa kamu suka?'' Dongho melihatnya penasaran.

''Umm.. Ini indah sekali Dongho-ah.. Gomawo..'' ucap Hyehoon, kemudian ia berdiri dan memeluk erat leher Dongho
 

''Hyehoon..'' panggil Dongho yang tampak kaget. Dan kemudian Hyehoon melihat wajahnya tanpa melepaskan pelukkannya.

''Badanmu berat sekali..''

Author pov end◦
Hyehoon pov

''Badanmu berat sekali..'' mwoya? Apa aku seberat itu?

''Jinjja?'' kulepaskan tanganku dari lehernya.

''Aniya..'' jawabnya . Tiba-tiba ia menarikku dan menggendongku ala pengantin(?) apa yang dia lakukan?

''Buktinya aku bisa menggendongmu.. Hehehe..'' sebenarnya dia memujiku atau mengejekku? Haha dasar namja kecil..

''Aku ingin rebahan dibunga-bunga itu.. Kamu tahu, tempat ini mirip di film Twilight. Aigoo sangat indah.. Ayoo cepat ke sana Dongho-ahh..'' paksaku padanya dengan tersenyum manis. Memang benar tempat ini sangat mirip di film Twilight, kalian pasti tahu saat Bella dan Robert pacaran, mereka selalu berada di sebuah taman yang rumput-rumputnya ditumbuhi bunga yang sngat-sangat indah.

''Baiklah Nona Hyehoon'' balasnya dengan nada yang begitu lembut.

~Skip

''Dongho-ah..'' panggilku padanya, kulihat ia tertidur di sampingku.

''Hmm?'' ternyata ia tak tidur.

''Apa kamu tak pernah merasakan sakit hati?'' tanyaku sambil memangku kepalaku dengan tangan kiriku. Aku ingin tahu, namja seperti apa dia.

''Ani..'' jawabnya singkat.

''Kalau begitu apa kamu pernah merasakan rasanya jatuh cinta?'' tanyaku lagi membuat ia terbangun dan melihat ke arahku dengan mata sendunya itu.. Kenapa ia melihat ku seperti itu?

''Iya.. Aku pernah..'' pernah? Jadi ia juga pernah jatuh cinta. Wahh aku kira ia cuman namja kecil yang tak tahu apa apa tentang cinta.

''Dengan siapa?'' tanyaku lagi.

''Umm.. Dengan seorang gadis pastinya.'' aishh apa dia gila? Ya pasti dengan gadis, masa laki-laki. Huftss..

''Ayolah kasih tahu aku dengan siapa? Yayayayayya??'' kurayu ia agar mengatakan siapa gadis itu. Menampilkan wajah aegyoku didepannya.

''Memang kamu benar-benar ingin tahu?'' tanyanya balik, menarik lengan kananku, badanku sampai menindihnya. Omo! Kini ia benar-benar gila. Aku kan cuman ingin tahu, kenapa ia malah menarikku?

''Umm'' angguk ku kecil.

''Gadis itu.. Kamu..'' mwoya? Aku?

''Yak! Kamu bohong! Itukan hanya akting, kenapa sampai kamu bawa-bawa Dongho-ah'' kudorong badan Dongho, tapi ia malah menahan pergelangan tanganku, sehingga kini aku tetap dapat menatap wajah polosnya.

''Apa kamu kira aku sedang berakting?'' kulihat wajahnya yang kini menatapku tajam, matanya berbicara bahwa ia tak sedang berbohong. Tapi , kenapa ia bisa jatuh cinta denganku? Dan itu tak masuk diakal.

''Dongho-ah, kita baru saja berkenalan, tak sampai satu bulan. Dan sekarang kamu bilang kalau kamu jatuh cinta denganku. Aku tahu hal-hal yang terjadi padaku, dan kamu memang membuatmu dekat denganku, tapi ..'' belum sempat aku melanjutkan perkataanku tiba-tiba saja tangannya menyentuh leherku, dan.. Ia memelukku erat.. Aku ingin berontak padanya, tapi seluruh tubuhku jadi kaku, aku tak bisa berbuat apa-apa sekarang. Apa yang terjadi? Kenapa hatiku berdetak seperti ini lagi?

Hyehoon pov end

Dongho pov

''Dongho, kamu masuk dulu aja.. Aku mau menemui Kiseop.'' ujarnya didepan pintu rumah Kiseop yang ya bisa dibilang megah, terhias disana sini lampu-lampu yang begitu mewah.

Aku hanya mengangguk, dan kemudian masuk ke dalam rumah Kiseop ini. Kulihat sudah banyak orang yang datang. Apa dia seorang artis? Atau anak pengusahawan?

''Dongho-ah..'' kudengar seorang memanggilku, sepertinya aku kenal suara itu.

''Benar, ini kamu Dongho.. Kenapa kamu bisa disini?'' mwoya? Fany? Benar dugaanku. Tapi kenapa ia datang kesini juga?

''Aku.. '' belum sempat akau menjawabnya , kulihat Hyehoon berjalan pelan di taman bersama, Kiseop?

''Dongho-ah..'' panggil Fany padaku, tapi aku terus memperhatikan Hyehoon yang kini tengah bersama Kiseop.

Dongho pov end

Author pov

''Ada apa? Kenapa kamu ingin menemuiku?'' tanya Hyehoon berjalan dibelakang Kiseop sambil memperhatikan langkah kaki kiseop.

#Soundback: Should have treated you better - uBEAT

Kiseop pun berbalik ke arah Hyehoon.
''Hidup bahagia lah dengan namja itu, maafkan aku karna aku tak bisa menjadi namja yang baik untukmu.'' ujar Kiseop sambil memandang wajah Hyehoon.

''Dia hanya temanku, dan kamu tak perlu minta maaf padaku , Kiseop.. Kiseop-ssi. Walau kamu tak memberikanku alasan yang jelas mengenai hubungan kita, tapi aku akan terus menunggumu.'' Hyehoon mendekati Kiseop dan ia pun menggandeng kedua tangan Kiseop. Hyehoon menangis, tapi senyum yang ia berikan pada Kiseop tak hilang dari wajahnya.
Kiseop yang melihatnya pun ikut menangis.

''Aniya.. Aku mohon jangan menungguku. Aku mohon jangan lakukan itu. Hubungan kita benar-benar sudah berakhir dan semua kenangan kita takkan bisa kita ulang lagi. Jadi aku mohon jangan lakukan itu.'' jelas Kiseop memeluk Hyehoon erat. Kiseop memeluk Hyehoon sangat erat, ia taak rela untuk melepaskan Hyehoon. Matanyaa yang terus meluncurkan air mata , kini mulai memerah.

Saat Hyehoon mendengar itu, ia tak bisa berkata apa-apa. Ia begitu sakit. Hatinya begitu perih seperti tertusuk jarum yang amat sangat tajam. Tangan Hyehoon pun memeluk pinggang Kiseop dengan begitu eratnya.

Kiseop memegang tangan Hyehoon, dan melepaskan dari pinggangnya. Hyehoon menangis, dan terus menangis, ia tak sanggup melihat Kiseop.

''Aku harus pergi sekarang.'' ucap Kiseop, dan ia menyempatkan dirinya untuk mengelus lembut rambut Hyehoon.

''Kiseop.. Lee Kiseop..'' gumamnya memanggil nama Kiseop, saat Kiseop berjalan menuju ke dalam rumahnya.

''Kiseop.. Kiseop Oppa..'' Hyehoon terus memanggil nama Kiseop, lelah menahan tubuhnya yang terasa lemas, ia pun duduk jongkok di taman, memeluk kedua lututnya dan terus menangis. 

''Hyehoon-ah..'' Dongho datang, dan ia duduk menyetarakan Hyehoon. Melihat hyehoon iba. Seperti apa yang ia bilang, hatinya akan ikut sedih jika melihat Hyehoon menangis.

''Dongho..'' panggil Hyehoon, kemudian memeluk dongho yang tepat berada didepannya.

~Skip

''Hmm.. Ya.. Terima kasih atas kehadiran saudara-saudari yang terhormat di acara Ulang Tahun saya. Acara ini bukan hanya untuk merayakan pertambahan usia saya, tapi saya juga akan mengumumkan bahwa anak saya, Lee Kiseop dan Tiffany Hwang, anak perempuan dari Leeteuk, akan bertunangan. Dan pertunangan itu akan dilaksanakan besok.'' sambutan dari Eunhyuk, Appa Kiseop.

Mendengar itu, Hyehoon begitu terkejut. Kini ia merasa badannya lemah, hatinya sangat terguncang.

''Jadi, karna itu kamu meninggalkanku..'' batin Hyehoon.

Dilain tempat Tiffany begitu bingung dan kaget.
''Oppa, apa maksud semua itu? Dan kenapa kamu tak pernah memberitahuku tentang semua ini?'' tanya Tiffany pada Kiseop yang tengah meminum wine disamping, ia pun meletakkan wine yang ia minum ke sebuah meja hidang. 

''Itu perintah Appa mu..'' balas Kiseop santai.

''Mwo? Appa? Dan kenapa kamu tak menolaknya? Apa kamu sudah tahu ini sebelumnya? Kamu tahu sendiri jika aku tak menyukaimu Oppa, dan aku hanya menganggapmu sebagai temanku. Aku menyukai Dongho! Hanya Dongho!'' bentak Tiffany , kemudian Tiffany meninggalkan Kiseop.

~Skip

Tiffany datang menghampiri Appanya yang tengah duduk santai di ruang tamu rumah Kiseop.

''Appa! Aku tak mau bertunangan dengan Kiseop Oppa! Kenapa Appa tak bicarakan ini denganku sebelumnya ,Appa?'' ucap Tiffany sedikit menekankan nada bicaranya.

''Appa memang sengaja tak memberitahumu dahulu , Fany. Kenapa dengan Kiseop? Dia adalah namja yang baik,sopan,pintar, dan mapan. Dia cocok untukmu. Kenapa tak mau dengannya?'' Appa Tiffany berdiri dari duduknya, dan memegang kedua bahu Tiffany, meyakinkan anak semata wayangnya itu.

''Tapi, tapi aku tak menyukainya Appa. Aku menyukai orang lain.'' balas Tiffany.

''Masalah suka atau tidak suka itu bisa dijalani saat kau sudah bertunangan dengannya. Kalian bisa lebih mengenal satu sama lain. Siapa? Shin Dongho? Appa sudaha dengar dari Oppamu, Kevin. Kau menyukainya tapi, ia tak pernah menyukaimu. Untuk apa mempertahankannya Fany? Lihatlah dia, dia namja yang sangat cocok untukmu. Dia adalah masa depanmu Fany.'' tunjuk Appa Tiffany ke arah Kiseop yang sedang berada diatas panggung menyanyikan sebuah lagu. Tiffany pun mencemberutkan bibirnya saat mendengar Appanya bicara seperti itu.

~Skip

''Gwenchana?'' sahut Dongho pada Hyehoon , mereka berdua kini berjalan pulang bersama.

''Umm.. Gwenchana..'' jawab Hyehoon singkat.

''Aku tak melihatmu baik-baik saja Hyehoon.., Mungkin itu jawabanmu agar aku tak mengkhawatirkanmu.'' batin Dongho yang terus berjalan sambil melihat ke arah Hyehoon.

Author pov end

Hyehoon pov

Kurasakan tangan kananku terasa hangat akan sentuhan. Kulihat, ternyata Dongho menggandeng ku.

Aku tak ingin ia tahu, jika sekarang ini aku benar-benar terluka. Kiseop dan Fany, ternyata benar dugaanku, alasan Kiseop melakukan semua itu karna Fany.

Ia lebih memilih Tiffany daripada aku. Apa itu keinginanmu, Kiseop?

''Lupakan dia..'' tiba-tiba saja Dongho menariKku, dan ia memelukku kemudian.

Ucapannya itu.. Apa aku harus melupakan Kiseop?

''Aku tak bisa melupakannya, jika aku masih saja bertemu dengannya. Dan melupakannya itu membutuhkan waktu Dongho-ah.. Aku juga masih mencintainya. Aku merasa ia lakukan itu karna bukan keinginannya.'' tuturku dalam peluknya.

''Hyehoon-ah, Aku menyukaimu.. Aniya sekarang lebih tepatnya, aku mencintaimu.. Tapi apa kamu merasakannya? Apa kamu mengerti aku? Dia, kenapa masih saja mengharapkannya? Aku disini untukmu...'' aku tahu itu Dongho, aku tahu dan benar-benar tahu perasaanmu saat aku melihat tatapan matamu padaku.

''Aku tak bisa Dongho-ah..'' kulepaskan ia, dan berjalan lagi meninggalkannya.

''Wae? Wae?'' Dongho menarik lenganku. Aku pun terhenti.

''Hatiku begitu sakit... Tapi sakit itu beda dengan apa yang kufikirkan.Dan kamu masih muda ,Dongho. Aku takut jika kamu juga meninggalkanku , aku takut untuk mencintaimu.''

#Soundback: Remember - Soohyun and Kevin.

''Aku tahu aku lebih muda darimu, tapi hatiku hanya untukmu, kamu tahu itu.. Aku takkan membuatmu merasakan perih seperti seperti ini, Hyehoon. Dan aku berjanji takkan meninggalkanmu.'' jelasnya melepaskan tanganku dan kemudian ia menatapku dalam. Kulihat sepertinya ia benar-benar berjanji. Tapi aku tak bisa jika menerimanya sekarang.

''Beri aku waktu Dongho.. Tak mudah bagiku menyembuhkan semua ini.'' 

~Skip

''I Believee in love..'' kudengar ponselku berdering dalam saku jaketku. Aku pun mengambil ponselku dan menjawab telpon tersebut.

''Kamu dimana? Kenapa rumahmu begitu sepi dan jendelanya tertutup rapi?'' ternyata Dongho menelponku. 
Ya, kini aku tengah menunggu pesawat yang akan memberangkatkanku ke Amerika. Aku akan tinggal disana selama 1 tahun. Aku tak memberitahu Dongho karna aku tak ingin ia mencariku. Lagi pula, kontrak ahh tidak itu tidak resmi. Kerja sama ku dengannya sebagai yeojachingu palsu sudah selesai, karna Tiffany tak mengejarnya lagi.

''Aku..''

''Ini tiket anda Nona..'' ucap seorang pramugari, saat aku masuk ke ruang tunggu. Omo! Apa Dongho mendengarnya?

''Kamu dimana? Tiket? Hyehoon-ah, jawab aku..'' sahutnya dari telpon.

''Aku akan ke Amerika untuk waktu yang agak lama. Aku juga harus menemui Eomma dan Appaku.'' aku terpaksa mengatakan yang sebenarnya pada Dongho.

''Begitu.. Baiklah..'' Dongho-ah.. Kamu mengijinkanku pergi..

''Aku akan menunggumu..'' lanjutnya. 
''Mianhae.. '' balasku. Tak terasa tiba-tiba saja sebulir air mata jatuh ke pipi kananku. Kenapa aku menangis?

''Aniya.. Hyehoon-ah.. Jangan menangis'' Ia tahu aku sedang menangis? Apa dia ada disini? Itu tak mungkin.

''Tidak.. Aku tak menangis Dongho-ah.''

Hyehoon pov end

 Author pov

''Tapi, aku masih melihatmu menangis Hyehoon..'' ucap Dongho ditelpon, sembari berjalan ke ruang tunggu tempat dimana Hyehoon berada.

''Melihatku?'' batin Hyehoon, mencari dan melihat kesekelilingnya.

''Dongho..'' panggil Hyehoon saat ia melihat Dongho yang kini berdiri tepat didepannya.

Dongho pov

''Aku ingin menahanmu untuk pergi, dan terus berada disampingku. Aku tak bisa jika tak melihatmu, tapi aku tak bisa melarangmu. Karna aku tahu bagaimana keadaanmu sekarang. Hanya melihatmu.. Melihatmu untuk kali ini saja.. Membuat hatiku tenang. Aku tak menginginkan apapun darimu, aku hanya akan menunggumu . Menunggu hatimu berdebar untukku. Seperti apa yang kurasakan kini.''


Hyehoon pov

''Jika itu benar, hati ini akan kembali pada cintanya. Hanya waktu yang dapat mempertemukan kita. Aku akan kembali ,Dongho-ah..''

THE END ~

#Sequel: Love Will Lead You Back

No comments:

Post a Comment